I
Ratu anjing itu pun melengking,
menyalak galak mengasah taring,
setelah lepas tersepit pengancing,
keluar dari akal yang sinting, munci;
Wajah yang sering berpaling dan sanggah yang polang-poling menunjuk telunjuk berkait kelinking.
Makhluk juga; Takdirnya dia ... anjing tabiat 'bagai melihat bayang di air yang bening'.
II
Masyarakat anjing itu pun riuh menyambut pulang seorang tokoh
dari paksina kedaksina gamat gemuruh menggoncang tulang-tulang tanpa roh pameo pusaka dari benua jauh, panggak yang terlanjur angkuh, alibi 'telur tembelang' di hari ketujuh, telah jatuh ke wajah ratu yang selingkuh menggadaikan kabilah mudah diperbodoh
III
Suci suatu subuh itu terganggu,
salak anjing antara azan yang syahdu
melihat kelibat siluman dan hantu,
tawakal muazin menuju nawaitu
titipan taqwa pada yang satu b
biarkan ratu anjing itu menyalak waktu,
bukit bukau tetap jitu gunung-ganang tetap padu,
manusia perlu berakal dan berilmu
IV
Alam maya bukan mutlak milik kita
dipinjamkan cuma sementara
dipentas ini kesempatan bersama berjuta makhluk berbagai rupa ketentuan anjing-anjing juga ada
V
Kok anjing biar menyalak
kok bukit diar berpuncak
kok terasa menyelar bijak bumi juga tempat berpijak
padah kata bila kata terlajak
Dr Ibrahim Ghaffar,
Bukit Kapar Selangor.
22 September 2008
Sinar Harian kah atau Sinar Harakah???
11 tahun yang lalu
Tiada ulasan:
Catat Ulasan